Menyusuri "Jejak Hitam" Nazaruddnin
Rupanya Kasus dugaan suap terhadap sesmenpora Wafid Muharram ibarat kotak pandora bagi kiprah politisi partai demokrat M Nazaruddin. Seiring dengan riuhnya pemberitaan terkait kasus suap tersebut, serangkaian dugaan korupsi pada serangkaian proyek-proyek pemerintahan di sejumlah departemenseperti saling susul mengemuka. Modusnya, utamanya menggunakan perusahaan-perusahaan liliput miliknya atau kroni untuk menggaet proyek-proyek raksasa. pertanyanya, beranikah komisi pemeberatasan korupsi mengorek sepak terjang Nazaruddin ini ?
menurut saya ada beberapa kalimat yang kurang effektif pada kutipan diatas diantaranya sudah tebalkan. dan hasilnya seperti di bawah ini.
Seiring dengan pemberitaan [kata riuhnya di hapus] terkait kasus suap tersebut, serangkaian dugaan korupsi pada [kata serangkaian dihapus kareana kata tersebut berulang] proyek-proyek pemerintahan di sejumlah departemen seperti saling bermunculan. [kata saling susul di ganti menjadi saling bermunculan].
modus utamanya [kata modusnya di ganti menjadi modus saja] menggunakan perusahaan - perusahaan liliput [kata miliknya tidak perlu di gunakan karena sudah jelas perusahaan liliput tersebut pastinya milik si koruptor atau kroninya] atau kroni untuk menggaet proyek-proyek raksasa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar